Senin, 24 Agustus 2015

anjuran berbagi..

manusia adalah makhluk sosial. karena itulah segala sesuatu yang mampu diraih seorang manusia adalah sebab dari keterkaitannya dengan orang lain, baik dalam hal penghasilan, keilmuan, karir, percintaan, ketentraman dan segala apapun terkait kehidupannya.
dalam kepercayaan berbagai agama pun kita sebagai makhluk sosial diarahkan agar kita menjadi penyebab datangnya apapun kebaikan yang ingin diraih orang lain, bukan malah sebaliknya kita menjadi penyebab datangnya kesengsaraan bagi orang lain.
bahkan seluruh ajaran agama menjanjikan dalam ajarannya bahwa Yang Maha Esa akan membalas dengan berlipat ganda bagi semua penganutnya yang mau berbagi kepada orang lain dalam kehidupannya, bahkan balasan tersebut dijanjikan akan diberikan sejak di dunia hingga di akhirat kelak.
dalam berbagi, semua agama mewajibkan semua penganutnya untuk ikhlas, semata berharap balasan hanya kepada Tuhan yag memerintahkan kita untuk berbagi. bukan berharap dipuji, dielu elukan, diberi imbalan dari yang menerima, kehormatan tinggi atau tidak pula seperti yang saat ini marak, yakni berharap dukungan gelontoran suara dari si penerima kebaikan.
berbagi tidaklah harus berwujud sesuatu yang dianggap bernilai tinggi, tidak pula harus dikemas dalam sesuatu yang dianggap mampu menaikkan prestise si pemberi pada masyarakat luas. semua yang diniatkan ikhlas untuk kebaikan maka akan mendapatkan balasan, walau untuk ini kadang diberikan balasan langsung, agak tertunda, atau bahkan diberikan ketika pemberinya hidup di alam akhirat kelak. yang pasti semua kebaikan yang kita bagikan tetap akan mendapatkan balasannya sesuai kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
satu contoh sederhana bahwa kebaikan yang kita berikan pasti akan berbuah kebaikan, semisal kita murah senyum kepada siapapun yang kita temui, maka dimanapun kita berada Tuhan akan menganugerahi banyak orang yang senang, dan mereka pun tulus tersenyum untuk kita. kalau kita murah dalam memberikan makanan kepada tetangga kita misal, maka Tuhan pun suatu ketika kita akan menjadikan kita menerima kiriman buah tangan dari orang lain. kala kita tidak pelit berbagi ilmu yang bermanfaat maka Tuhan pun akan meningkatkan ilmu kita dengan menjadikan kita berinteraksi dengan orang-orang yang berilmu sehingga secara tidak langsung kita belajar dari mereka.
adanya hukum sebab akibat ini perlu kita pahami bahwa ketika kita ingin mencapai kebaikan yang secara spesifik kita inginkan, semisal kesejahteraan maka kita selayaknya juga harus mengawalinya dahulu dengan membagikan sebagian kesejahteraan yang kita raih kepada mereka yang kurang beruntung. bila kita ingin uang ya kita harus mengorbankan uang yang kita cintai dahulu untuk dibagikan kepada orang lain.
ada perkataan orang jawa yang mungkin cocok untuk menggambarkan ini, Gusti Allah maringi rejeki awake dewe liwat tanganing liyan (Gusti Allah memberikan rejeki bagi kita lewat tangan atau karya perbuatan orang lain).
karena itulah, apabila kita ingin kebaikan kebaikan datang bertubi tubi kepada kita maka mulai perbanyaklah kebaikan kebaikan yang kita salurkan kepada orang lain.
mari kita coba resep sederhana ini, ketika kita ingin sesuatu maka kita harus mengorbankan pula sesuatu yang kita miliki. jika kita ingin kebaikan, maka bagikanlah kebaikan kepada orang lain. bila kita berbagai keburukan, maka keburukan pulalah yang akan kembali kepada kita.
yang mana kita pilih?